Salah satu penyebab terjadi kebocoran yaitu adanya keretakan pada atap/penutup bangunan. Untuk menghindarinya, perlu dilakukan pelapisan bagian yg retak dengan cat waterproofing.
Hal utama yg perlu diperhatikan dalam hal pemilihan waterproofing adalah bahan pembentuknya, masing2 memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berikut ini beberapa jenis pelapis anti bocor (waterproofing):
1. BITUMEN BASED (waterproofing)
Pelapis anti bocor ini berbahan dasar Bitumen atau aspal.
Kelebihan pelapis ini adalah harganya relatif murah.
Bitumen based waterproofing umumnya kita temui dalam 2 jenis, yaitu cairan atau membran. Pelapis dengan jenis membran paling cocok digunakan pada area yang luas dan tidak memiliki banyak partisi seperti area dak. Namun, kelemahannya tidak tahan terhadap sinar matahari serta proses pemasangannya memerlukan perhatian khusus.
2.ELASTOMERIC BASED
Pelapis ini berbahan dasar polimer sehingga tahan sinar matahari (UV Resistant) dan cocok digunakan baik untuk area indoor maupun outdoor. Waterproofing jenis ini tersedia dalam berbagai warna dan mudah diaplikasi. Sangat cocok untuk dinding, dak, wuwungan , dll.
3.CEMENTITIOUS BASED
Pelapis ini berbeda dengan pelapis lainnya. Pelapis dengan cementitious based ini memiliki 2 komponen, pertama berbentuk bubuk dengan bahan dasar campuran semen dan komponen kedua berbentuk cairan dengan bahan dasar emulsi polimer sintetis. Pelapis jenis ini sangat cocok diaplikasikan pada area yang kontak dengan air terus menerus, seperti kolam renang, reservoir air, kamar mandi.
4.POLYUREA BASED
Pelapis berbahan dasar polyurea ini merupakan teknologi mutakhir dalam dunia konstruksi. Kelebihannya adalah tahan terhadap bahan kimia dan sinar matahari sehinga sesuai diterapkan pada area industri yang berbahan dasar kimia. Kekurangna dari pelapis ini adalah harganya yang masih relatif tinggi.
Selain memilih jenis waterproofing berdasarkan bahan dasarnya, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara pengaplikasikannya:
1.Langkah pertama adalah membersihkan area yang akan dilapisi waterproofing dengan air biasa atau air sabun untuk menghilangkan debu , minyak dan karat.
2.Langkah kedua adalah melapisi waterproofing pada area yang telah dibersihkan tersebut.
Pelapisan tahap pertama dilakukan dengan tujuan mengisi lubang2 kecil pada permukaan. Setelah itu, lapisi lagi dengan lapisan kedua secara menyilang. Jika proses pelapisan tertunda dan lapisan terakhir berminyak atau berdebu maka bersihkan terlebih dahulu dengan air atau air sabun untuk kemudian dilanjutkan proses pelapisan ulang untuk mendapatkan lapisan yang cukup tebal dan kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar